Perkembangan Teknik PCR


Perkembangan Teknik Polymerase Chain Reaction (PCR)

Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah teknik dalam biologi molekuler untuk memperkuat satu atau beberapa salinan potongan DNA, menghasilkan ribuan hingga jutaan salinan dari urutan DNA tertentu [1]PCR telah berkembang dan berubah pesat sejak diperkenalkan pada tahun 1985. Metode awal PCR bersifat “labor-intensive” atau sangat memerlukan kerja keras petugas dan cukup memakan waktu. Namun kini, kemutakhiran teknologi serta penemuan variasi metode baru mampu menyederhanakan proses sehingga implementasi klinis jauh lebih mudah [2]. Berikut adalah perkembangan PCR, didahului pada tahun 1953 dengan penemuan struktur DNA double helix.
Perkembangan teknik PCR [3]
Dalam postingan kali ini, kami akan mengulas secara singkat perkembangan teknik PCR secara umum, dimulai dari teknik awal PCR yang biasa dikenal dengan Conventional PCR (cnPCR), PCR generasi kedua yaitu Real Time PCR, dan PCR generasi ketiga yaitu Digital PCR.

Conventional PCR (cnPCR)
PCR konvensional (cnPCR) meniru secara in vitro kemampuan replikasi DNA alami, yang dapat diulang dalam skala besar. Metodologi ini memerlukan, pertama, identifikasi, setidaknya sebagian, dari target DNA untuk pengembangan primer atau probe yang akan berhibridisasi secara khusus dengan sekuens target. Dengan meningkatnya jumlah genom sekuens patogen, urutan DNA dapat dieksploitasi untuk pengembangan tes diagnostik berdasarkan PCR, sebagai hasilnya, sejak dekade terakhir, banyak tes yang tersedia secara komersial didasarkan pada teknik ini [4].
Meskipun cnPCR dan variasinya bersifat sensitif dan spesifik, cnPCR memiliki beberapa keterbatasan salah satunya adalah memerlukan agarosa atau gel poliakrilamida untuk elektroforesis, memiliki risiko kontaminasi, kurangnya kapasitas yang bersifat kuantitatif, dan penggunaan reagen seperti etidium bromida, yang berbahaya bagi kesehatan pengguna [4]
Conventional PCR hanya menyediakan data kualitatif (ada atau tidak adanya DNA yang diinginkan, pemurnian DNA yang ingin diketahui) [5]. PCR konvensional membutuhkan primer yang komplementer dengan termini DNA target. Masalah yang biasa terjadi adalah ikatan primer dengan daerah DNA yang salah, memberikan produk yang tidak terduga [1].

Quantitative/ Real-Time PCR
Quantitative polymerase chain reaction (Q-PCR) adalah metode untuk menentukan jumlah produk PCR, secara Real Time, dan sangat berguna untuk pemeriksaan ekspresi gen [6-8]. Sering disingkat Q-PCR, metode ini kadang-kadang juga disebut sebagai Real-Time PCR atau tergantung pada aplikasinya, quantitative reverse-transcriptase PCR (keduanya disingkat menjadi RT-PCR, yang terkadang membingungkan karena memiliki singkatan yang sama) [6].

Real Time PCR dikembangkan pada tahun 1992, sebagai penyempurnaan dari PCR asli yang dibuat oleh Kary Mullis, dan merupakan terobosan bioteknologi yang signifikan untuk diagnosis penyakit infeksi dan parasite [4]

Digital PCR
Perkembangan PCR pada generasi ketiga yang menarik dan berpotensi sangat kuat adalah PCR Digital [2]. Digital PCR (dPCR) merupakan langkah besar ke depan dalam kuantifikasi asam nukleat. Selama bertahun-tahun telah digunakan PCR kuantitatif (qPCR), memungkinkan pemantauan amplifikasi DNA secara Real-Time yang telah terbukti berguna untuk memperoleh pengukuran relatif, namun secara tidak langsung, melalui penggunaan standar referensi, memberikan kuantifikasi absolut. Pada dPCR, deteksi target secara langsung dimungkinkan, karena fragmen DNA diisolasi dalam partisi mikro dan selanjutnya diamplifikasi. Pengukuran fluoresensi titik akhir dari setiap partisi memungkinkan kuantifikasi absolut asam nukleat target [9].
Ada dua jenis utama PCR Digital, PCR droplet-Digital (ddPCR) dan chamber-Digital PCR (cdPCR). Keduanya membutuhkan instrumentasi khusus [2]. Mewakili teknologi PCR generasi ketiga, ddPCR adalah ukuran absolut yang memungkinkan resolusi molekul tunggal dari urutan target dengan presisi dan akurasi yang ekstrim. Sistem ini menggunakan mikrofluida untuk mempartisi sampel menjadi 20.000 tetesan nanoliter, masing-masing merupakan reaksi PCR terpisah [10].

Sebagai penutup dalam artikel ini, teknologi PCR telah diterapkan dan dimodifikasi secara luas untuk menghasilkan banyak teknologi terkait untuk pemanfaatan di laboratorium klinis untuk melakukan banyak pemeriksaan yang sebelumnya tidak tersedia. Pengujian PCR akan selalu penting untuk diagnostik molekuler klinis secara cepat dan mencakup berbagai disiplin ilmu medis bahkan di generasi berikutnya. 

Oleh: K.N. Prajawanti

Referensi:
  1. Solanki G. Polymerase Chain Reaction. Int J Pharmacol Res. 2012;2(3):98–102.
  2. Cook L. PCR then and now [Internet]. 2016. Available from: https://www.mlo-online.com/continuing-education/article/13008859/pcr-then-and-now
  3. Thermo Fisher Scinetific. The History of PCR [Internet]. Available from: https://www.thermofisher.com/id/en/home/brands/thermo-scientific/molecular-biology/molecular-biology-learning-center/molecular-biology-resource-library/spotlight-articles/history-pcr.html
  4. Paiva-Cavalcanti M, Regis-da-Silva CG, Gomes YM. Comparison of Real-Time PCR and conventional PCR for detection of leishmania (leishmania) infantum infection: A mini-review. J Venom Anim Toxins Incl Trop Dis. 2010;16(4):537–42.
  5. Kadri K. Polymerase Chain Reaction (PCR): Principle and Applications. In: Synthetic Biology - New Interdisciplinary Science. 2019.
  6. Maddocks S, Jenkins R, Maddocks S, Jenkins R. Quantitative PCR: Things to Consider. In: Understanding PCR [Internet]. 2017. p. 45–52. Available from: https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780128026830000046
  7. Deepak SA, Kottapalli KR, Rakwal R, Oros G, Rangappa KS, Iwahashi H, et al. Real-Time PCR: Revolutionizing Detection and Expression Analysis of Genes. Curr Genomics. 2007;8(4):234–51.
  8. Seifi M, Ghasemi A, Heidarzadeh S, Khosravi M, Namipashaki A, Mehri V, et al. Overview of Real-Time PCR Principles. Polym Chain React. 2012;
  9. Catarsi P. Digital PCR - Methods and Protocols. Eur J Histochem. 2019;63(4).
  10. Miller S. Third Generation PCR [Internet]. Bioradiation: A Resource ForLife Science Research. 2012. Available from: https://www.bioradiations.com/third-generation-pcr/


Komentar

Postingan Populer