Lateral Flow Assay

Immunochromatography Lateral Flow Assay (LFA)

Salah satu jenis tes rapid yang sering dipakai saat ini di laboratorium pengujian di lapangan adalah rapid test strip dengan menggunakan prinsip immunochromatography lateral flow assay (LFA). Pengujian ini menggunakan prinsip imun-kromatografi yaitu kombinasi kromatografi (pemisahan komponen sampel berdasarkan perbedaan pergerakannya melalui sorben) dan reaksi imunokimia. Pada dasarnya LFA adalah sebuah platform pemeriksaan berbasis kertas yang bertujuan untuk deteksi dan kuantifikasi analit dalam campuran kompleks, di mana sampel ditempatkan pada perangkat uji dan hasilnya dapat diperoleh dalam waktu 5-30 menit [1].
Tampilan dan struktur LFA strip tes [2]
Prinsip LFA
Prinsip dasar LFA sangat sederhana sederhana. Mula-mula sampel cairan (atau ekstraknya) yang mengandung analit akan bergerak akibat adanya daya kapilaritas melalui berbagai zona pada strip pengujian (gambar di atas), di mana molekul tersebut akan berinteraksi dengan analit yang diuji. Pada gambar di atas ditunjukan bahwa strip LFA terdiri dari membran yang saling tumpang tindih satu dengan yang lainnya. Ketika sampel menempel pada sampel pad, buffer dan surfaktan yang berada pada bagian tersebut akan membuat sampel siap untuk berinteraksi dengan sistem deteksi. Sampel pad juga memastikan agar analit yang ada dalam sampel mampu mengikat reagen pada konjugat dan pada membran. Sampel tersebut kemudian bermigrasi melalui conjugate pad, yang berisi antibodi spesifik untuk analit target dan terkonjugasi dengan partikel berwarna atau fluoresen (biasanya digunakan colloidal gold dan lateks). Sampel, bersama dengan antibodi terkonjugasi yang terikat pada analit target, selanjutnya bermigrasi sepanjang strip ke zona deteksi. Zona deteksi ini biasanya terbuat dari membran berpori (nitroselulosa) dan terdiri dari komponen biologis spesifik (kebanyakan antibodi atau antigen). Peran komponen biologis tersebut adalah untuk bereaksi dengan analit yang terikat pada antibodi terkonjugasi. Ikatan antara analit dan konjugat dengan komponen biologis tersebut akan menghasilkan respons yang sesuai pada garis uji (test line), sedangkan respons pada garis kontrol menunjukkan adanya aliran cairan yang sesuai pada strip. Pembacaan hasil dilakukan dengan membaca garis-garis yang muncul dengan intensitas yang berbeda, dapat dinilai dengan mata atau menggunakan alat pembaca khusus. Pada LFA cairan dapat mengalir melintasi strip karena adanya gaya kapiler dari bahan strip dan untuk mempertahankan pergerakan cairan ini bantalan penyerap (absorben pad) dipasang di ujung strip. Peran absorben pad adalah untuk “menyerap” reagen berlebih dan mencegah aliran balik cairan [1].

LFA biasanya dilakukan dengan 2 prinsip immunoassay (immuno chromatography assay/ICA) yaitu Sandwich dan Competitive. Adapun prinsip keduanya dapat dilihat pada gambar di bawah.
Prinsip Sandwich ICA [2]

Prinsip Competitive ICA [2]
Komponen-komponen LFA
Dalam LFA strip tes ini terdapat beberapa komplemen penting yang digunakan. Adapun komponen-komponen tersebut adalah:
  1. Antibodi [1];
  2. Label (biasanya digunakan colloidal gold) [1];
  3. Membran (nitroselulosa paling banyak digunakan untuk membuat strip LFA) [3];
  4. Sample Pad (berfungsi mendistribusikan sampel secara merata dan mengarahkannya ke konjugat pad. Sampel pad biasanya mengandung buffer salts, protein, surfaktan dan cairan lain yang berfungsi untuk mengontrol laju aliran sampel serta membuat atau mempersiapkan sampel agar dapat berinteraksi dengan sistem deteksi) [3];
  5. Conjugate pad (menyimpan partikel-partikel detektor dan menjaganya tetap stabil secara fungsional sampai tiba waktunya untuk dilakukan pengujian) [1,2].
Kekurangan dan kelebihan LFA
Banyak LFIA dirancang untuk dapat digunakan pada saat perawatan (point of cat test/POCT). Selia itu jika dibandingkan dengan tes imunoassay yang lain LFIA tergolong tes yang yang murah, cepat dan mudah untuk dilakuan. Namun, hasil yang didapatkan dari pengujian dengan LFIA ini masih memerlukan konfirmasi menggunakan metode yang independen. Oleh karena itu, LFIA hanya cocok untuk digunakan sebagai tes penyaring atau skrining primer di lapangan. Karena umur penyimpanannya yang lama dan tidak memerlukan pendingin untuk menyimpannya maka tes ini baik untuk digunakan di negara berkembang. Selain itu, karena hasil visual yang ditampilkan dengan tes ini terlihat dengan jelas dan mudah dibedakan, maka tidak diperlukan peralatan khusus atau tambahan yang digunakan untuk proses pembacaan hasilnya. Untuk pemeriksaan LFIA kuantitatif, saat ini masih dilakukan penelitian untuk mengetahui poin-poin kelemahannya jika digunakan untuk pemeriksaan tersebut (kuantitatif) [2]

Oleh: I.G.A. Adnyana

Referensi:

  1. Koczula, K. M., & Gallotta, A. (2016). Lateral flow assays. Essays in Biochemistry, 60(1), 111–120. http://doi.org/10.1042/EBC20150012
  2. CreativeDiagnostic. (n.d.). Immunochromatography Guide. Retrieved June 11, 2019, from https://www.creative-diagnostics.com/Immunochromatography-guide.htm
  3. Posthuma-trumpie, G. A., Korf, J., & Amerongen, A. van. (2009). Lateral flow (immuno) assay: its strengths, weaknesses, opportunities and threats. A literature survey. Analytical and Bioanalytical Chemistry, 393(2), 569–582. http://doi.org/10.1007/s00216-008-2287-2

Komentar

Postingan Populer